Mari Kita Menjelajahi Wawasan dan sejarah Agar kita Bisa Mengetahui Apa Yang Ada Di Dunia ini...
Mengetahui Wawasan Dunia
Senin, 05 Juli 2010
Dicekoki Miras, Siswi SMP Dicabuli Adegan Direkam di Kamera Ponsel
SAMARINDA – Dunia pendidikan menengah Samarinda kembali ternoda. Kali ini, noda dari kasus pencabulan yang menimpa Bunga –nama samaran, salah satu pelajar SMP negeri di Samarinda Utara. Ironisnya, siswi berusia 14 tahun ini menjadi korban pencabulan dari teman sekolahnya sendiri di kebun sekolah sekira pukul 15.30 Wita, Selasa (2/3) lalu.
Menurut keterangan korban ke penyidik ke Poltabes Samarinda, Minggu (7/3) kemarin, sebelum dicabuli Bunga mengaku terlebih dulu dicekoki minuman keras (miras). Ia tak bisa menghindar dari kejadian itu, lantaran salah seorang temannya, sebut saja Cempaka yang mengajaknya ke kebun sekolah saat jam pelajaran berakhir.
Bunga sebenarnya tidak tahu kalau ada “pesta miras” yang melibatkan 9 temannya, yang dua di antaraya adalah perempuan. Namun atas rayuan teman perempuannya itu, Bunga pun akhirnya luluh dan mau diajak ke kebun belakang sekolah. Setiba di pesta itu, Bunga awalnya menolak minum miras. Tapi karena diiming-imingi bahwa minuman Anggur Kolesom ini tak berbahaya, Bunga pun mau.
“Saya diajak teman. Saya nggak tahu kalau diajak minum-minum,” ungkap Bunga di depan petugas yang terlihat lebih banyak diam karena shock.
Setelah minum beberapa teguk, Bunga mulai sempoyongan dan teler. Nah, gadis berkulit putih dan berambut sebahu ini pun kemudian diseret oleh teman-teman lelakinya ke semak-semak. Bunga yang dalam keadaan tidak sadarkan diri itu mulai dilucuti pakai seragam sekolahnya.
Melihat Bunga tidak berpakaian lagi, oleh sebagian teman laki-lakinya langsung beraksi dengan menggerayangi (maaf) dada dan selangkangannya. Mungkin bermaksud ingin mengabadikan momen tersebut, Cempaka lalu merekam kejadian itu melalui ponselnya. Celakanya, gambar adegan pencabulan itu ternyata sempat beredar di lingkungan sekolahnya. Selain menanggung malu, kini nasib Bunga juga terancam dikeluarkan dari sekolah.
Musibah yang dialami Bunga inilah membuat geram keluarganya. Mendengar anak gadisnya diperlakukan tidak senonoh, ayah Bunga, Br melapor ke polisi. Petugas yang mendapat laporan, langsung menuju kebun lokasi pencabulan Bunga. Di tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan 3 botol miras yang sudah kosong.
Hingga berita ini diturunkan polisi dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak Poltabes Samarinda masih menyelidiki kasus ini dengan mengumpulkan bukti-bukti, termasuk indentitas saksi yang mengetahui kejadian tersebut. (*/nan)
PEGAULAN BEBAS3 Siswi SMP Pesta Sex Semalam Suntuk di Hotel
US (14), NA (14) dan TA(14) adalah tiga orang siswi kelas II di sebuah SMP di Batam. Ketiganya bersama dengan pasangan masing-masing Hafiz (17), Rizki (18) dan Dede (17) menyewa sebuah kamar di hotel tersebut dan melakukan aksi persetubuhan tanpa batas di tempat tersebut.
"Kami berganti-gantian memanfaatkan ranjang hotel. Kadang ada yang di kamar mandi dan juga di lantai. Cuma Dede saja yang tidak melakukan hal tersebut. Ia hanya asyik bercumbu sembari menonton televisi," kata Hafiz dengan santai.
Ia menuturkan ketika satu pasangan tengah beraksi di lantai, pasangan yang lainnya terpaksa menggunakan kamar mandi. Adegan tersebut saling terlihat oleh pasangan lainnya dan mereka tidak merasakan risih dengan tatapan mata pasangan lainnya.
"Kita tidak melakukan pergantian pasangan, jadi tidak jadi masalah jika terlihat oleh yang lain," tambahnya sembari tersenyum.
Aksi ‘bongkar muat' ini mereka lakukan semalam suntuk tanpa mengenal lelah. Pada awalnya aksi mereka tidak diketahui oleh orang tua mereka, karena orang tua ketiga pelajar ini hanya melaporkan kaburnya anak mereka. Namun penyelidikan yang dilakukan oleh aparat kepolisian menunjukkan kejadian luar biasa mengejutkan ini.
Akibat kejadian ini, Hafiz dan Rizki kini harus menjalani pemeriksaan guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Beruntung bagi Dede yang tidak ikut terjerat karena orang tua Ta tidak melaporkan kejadian ini ke polisi.
"Hafiz dan Rizki kita jerat dalam pelanggaran dua pasal, yakni pencabulan dan perlindungan anak," kata Kapolsek Sekupang, AKP Benny Alamsyah.**grandparagon.com
KENAKALAN REMAJA DAN SEX
Banyak faktoryang menjadi pencetus dari kenakalan remaja. Salah satu yang akan dibahas ini adalah kenakalanremaja yang berkaitan dengan keluarga. Keluargamerupakan sosialisasi manusia yang terjadi pertama kali sejak lahir hinggaperkembangannya menjadi dewasa. Itulah sebabnya sebelum berlanjut kepadakenakalan remaja yang disebabkan oleh faktor yang lebih banyak lagi maka akanlebih baik kita mulai memperhatikan dari permasalahan yang paling mendasaryaitu keluarga.
Keluarga dapat dibagi menjadibermacam-macam, seperti keluarga inti, keluarga besar, dan lain-lain. Tetapidalam bayangan kita, lebih sering kita mendeskripsikan keluarga dengan gambarankeluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan saudara kandung. Secaraidealnya, keluarga adalah ayah dan ibu yang bersatu dan bahu membahu dalammendidik dan membimbing anaknya dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Ayahdan ibu adalah panutan anak sejak kecil hingga remaja dan hal tersebut akan berlangsungterus menerus sampai mereka memiliki anak lagi dan berlanjut terus seperti ini.Peran keluarga sangat penting bagi sosialisasi anak dimasa perkembangannya.Berikut adalah peran keluarga :
1. Keluarga merupakan kelompokterkecil dimana anggotanya berinteraksi secara tetap.
2. Terdapat hubungan emosional yang kuatantara orangtua dan anak.
3. Hubungan sosial yang terjadirelatif tetap.
Berdasarkanteori perkembangan fisik, remaja dibagi menjadi remaja awal dan remaja akhir.Remaja awal dimulai dari usia 13-17 tahun sedangkan remaja akhir dimulai dari usia18-19 tahun. Yang disebut sebagai kenakalan remaja adalah kenakalan yangterjadi pada kategori umur remaja, dimana remaja melanggar norma-norma baik,terutama norma hukum dan norma sosial.
Gejala-gejalayang dapat dilihat pada anak yang mengalami kenakalan remaja adalah :
1. Anak tidak disukai teman-temannyasehingga bersikap menyendiri.
2. Anak sering menghindar dari tanggungjawab mereka di rumah dan di sekolah.
3. Anak sering mengeluh kalau merekamemiliki permasalahan yang mereka sendiri tidak bisa selesaikan.
4. Anak mengalami phobia atau gelisahyang berbeda dengan orang-orang normal.
5. Anak jadi suka berbohong.
6. Anak suka menyakititeman-temannya.
7. Anak tidak sanggup memusatkanperhatian.
Pengaruh keluarga terhadapkenakalan remaja bisa disebabkan dari berbagai hal :
1. Keluarga yang broken home
Keluarga yang broken home bisa digambarkanseperti orangtua yang berpisah, seperti bercerai atau terjadi perang dingindalam keluarga. Pada masa remaja terutama remaja awal merupakan fase dimanateman sebaya sangat penting baginya. Pada periode ini juga sering terbentuk kelompokatau lebih dikenal dengan sebutan gang.Idealisme mereka sangat kuat dan identitas diri mulai terbentuk dengan emosi yanglabil. Dalam fase ini, orangtua sangat berperan dalam mengawasi anak-anaknyadalam bergaul dan menuntun mereka dalam menjalani hidup supaya tidak salahbergaul dengan teman-teman yang dapat menjerumuskan mereka. Keluarga bagaikanvital mereka sebagai pedoman dalam hidup. Bila mereka kehilangan pedoman hidupmereka ini maka mereka akan susah untuk melewati masa kritis dalam hidupmereka. Masa kritis tersebut diwarnai oleh konflik-konflik internal, pemikirankritis, perasaan mudah tersinggung, dan cita-cita serta keinginan yang tinggitetapi sulit untuk diwujudkan sehingga menimbulkan stress dan frustasi. Masalahkeluarga yang broken home ini menjadi akar dari permasalahan anak-anak.Keluarga merupakan dunia keakraban dan didalamnya terdapat tali batin yangmerupakan vital dalam hidup.
2. Pendidikan yang salah
Sikap memanjakan anak-anakmerupakan cinta kasih orangtua yang berlebihan bagi anak-anak. Sering kali halitu disebabkan anak tersebut merupakan anak tunggal atau karena kurangnya perhatianyang didapat oleh orangtuanya dulu sehingga dipuaskan kepada anak-anak mereka. Jugadapat disebabkan oleh rasa bersalah orangtua kepada anak yang disebabkan orangtuaterlalu sibuk dengan pekerjaan atau overactive ataupun penyebab lainnya. Perlukita ingat kembali bahwa keluarga adalah kehidupan dimana seorang anak pertamakali berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Oleh sebab itu, pendidikandalam keluarga sangatlah penting untuk menjadi dasar dan arah anak mencapaikedewasaan mereka yang menuntut tanggung jawab. Anak adalah generasi muda yangnantinya akan meneruskan generasi tua sehingga pendidikan sangatlah perlu untukdiperhatikan dan ditekankan.
Pendidikan yang baik tentunyatidak menjadi masalah, tetapi bagaimana dengan pendidikan yang salah? Tentunyapendidikan yang salah akan menjadi masalah nantinya. Terdapat 2 cara mendidikyaitu: cara otoriter dan cara demokratis. Caraotoriter adalah cara mendidik yang lebih ke arah memimpin sedangkan cara demokratis adalah cara mendidikyang lebih ke arah memberikan kebebasan. Tentu saja kedua cara tersebutterdapat kelebihan dan kekurangan. Seorang anak juga perlu diberi pendidikanagama untuk mengarahkan mereka menghindari perbuatan-perbuatan yang tidakterpuji.
Pengendalianuntuk kenakalan remaja dapat dilakukan dengan bersikap preventif dan bersifatrepresif. Anak-anak perlu ditanamkan sikap disiplin oleh orangtua, diberikankasih sayang dan rasa keamanan bagi anak, serta orangtua dapat menjadi sahabatbagi anak. Sebaiknya orangtua tidak bersikap terlalu overprotective. Akantetapi anak perlu diberikan kebebasan untuk memilih apa yang dia suka dan tidakdia suka karena dengan berjalannya waktu, anak juga dituntut untuk bersikapdewasa dan bertanggung jawab terhadap hidup dan pilihan mereka. Oleh sebab itu,orangtua perlu membiasakan diri untuk memberikan pengertian terhadap dirimereka dan percaya kepada anak-anaknya. Tentu saja, orangtua juga tidak bolehmemberikan kebebasan yang berlebihan, tetapi tetap menjadi pengawas dan gurubagi mereka untuk mengarahkan mereka ke jalan yang benar apabila arah merekaterlihat melenceng/tak sesuai.
Orangtua jugadapat terlibat dalam organisasi sosial yang bertujuan menanggulangi kenakalanremaja. Dengan banyak ikut serta dan mengenal kehidupan remaja, orangtua dapat menjadisahabat yang baik bagi anak-anaknya serta dapat menjadi tempat berkeluh kesahdan menjadi sesepuh bagi sang anak. Dengan menanamkan arti kepercayaan, hubungancinta dan rasa tenteram dalam keluarga antara anak dan orangtua akan tercipta, sertaakhirnya bisa turut mengurangi kenakalan remaja.